BANYUWANGI - Sampah organik yang berasal dari limbah rumah tangga, pasar tradisional, industri pangan olahan dan usaha kuliner kerap menjadi masalah lingkungan. Untuk mengatasi persoalan tersebut BPP Kostratani Kecamatan muncar menggelar pelatihan budidaya yang kemudian untuk memproduksi pupuk organik
sebagai sumber pakan dan tidak akan menimbulkan bau, sekaligus dapat mengatasi masalah lingkungan hidup. Budidaya sebenarnya bukanlah hal yang baru, tetapi pemanfaatannya sebagai dekomposer masih belum dikenal petani .
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Muncar sebagai BPP Kostratani melaksanakan pelatihan pengembangbiakan sebagai dekomposer yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik.
mahasiswa kkn UIN khas Jember Berkunjung ke bpp kecamatan muncar. macam macam jenis yang mengetahui tata cara pengolahan tanaman .pada pukul 07 wib sampai pukul 11.00.wib .kegiatan ini tersebut dilakukan dengan antusias oleh mahasiswa kkn posko 92 karena mendapakan pengetahuan baru pertanian dan ternak kambing tentang jenis dan pengolahan yang baik. pada hari jumat (02-08-2024)
Tujuan kkn uin khas jember posko 92 mengetahui pengolahan tanaman agar mendapat pengetahuan yang baru pertanian maupun peternakan dengan tata cara, jenis dan pengolahan yang benar
sudah mengenal dan mengembangkan secara swadaya didampingi penyuluh pertanian setempat. Dengan fasilitas seadanya dan modal terbatas .tersebut memanfaatkan limbah pertanian yang ada di sekitar.
Mahasiswa kkn uin khas jember tujuanya silaturahmi sama juga pengenalan budidaya tanaman.naga, tembakau, cabai, jagung, anggur sama ternak kambing.setelah itu mahasiswa kkn uin khas jember juga sangat senang untuk berkunjung ke Balai Penyuluhan Pertanian muncar .
kunjungan ke Balai Penyuluhan Pertanian kecamatan muncar. mendapat dukungan dari BPP muncar melalui program berupa pelatihan pembuatan pupuk organik dengan dekomposer maggot. Dengan fasilitasi tersebut. setelah itu kkn uin khas jember posko 92 pengetahuan tata cara pengelolaan
(Ihwan)