Para petani di sentra produksi buah turut merasakan dampak positif dari peningkatan permintaan tersebut. Banyak di antara mereka yang mulai mempercepat panen sekaligus menambah area tanam demi memastikan ketersediaan buah tetap stabil selama musim puncak.
Seorang petani yang ditemui beritaihwan.com, GB, mengungkapkan bahwa tahun ini hasil panen lebih melimpah karena cuaca yang mendukung. Ia juga menyebut bahwa masyarakat semakin percaya pada kualitas buah lokal yang segar, sehingga penjualan meningkat dua kali lipat dibanding bulan sebelumnya.
Di berbagai pasar, pedagang mengaku stok buah lokal lebih cepat habis daripada buah impor. Konsumen kini lebih memilih buah dari petani daerah karena dianggap lebih segar, harga terjangkau, dan lebih aman tanpa proses pengawetan berlebihan.
Peningkatan permintaan ini turut menggerakkan roda ekonomi lokal. Distribusi hasil panen menjadi lebih aktif, pendapatan petani naik, dan kegiatan di pasar-pasar daerah berlangsung lebih padat dari hari biasa. Beberapa toko bahkan menambah jam operasional untuk memenuhi kebutuhan pembeli.
Untuk menjaga kualitas buah hingga sampai ke konsumen, petani bekerja sama dengan koperasi dan distributor lokal dalam proses penyortiran serta pengiriman. Langkah ini dilakukan agar kualitas buah tetap terjaga meski terjadi peningkatan volume penjualan.
KETERANGAN 5W + 1H (DARI ARTIKEL)
1. What (Apa?)
Permintaan buah lokal meningkat tajam.
2. Who (Siapa?)
Petani, pedagang, konsumen, dan narasumber bernama Gd.
3. When (Kapan?)
Akhir November 2025.
4. Where (Di mana?)
Sentra perkebunan buah dan pasar di berbagai daerah.
5. Why (Mengapa?)
Karena kualitas buah lokal lebih baik, cuaca mendukung panen, dan harga lebih terjangkau.
6. How (Bagaimana?)
Petani meningkatkan panen, menambah area tanam, bekerja sama dengan koperasi dan distributor untuk menjaga kualitas.
Reporter : Ihwan
